.png)
Sun, 08 Dec 2024
JIMBARAN – Gambaran umum hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMK Widiatmika oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali menunjukkan pencapaian yang baik. Keunggulan utama SMK Widiatmika terletak pada kemampuannya menyiapkan peserta didik agar sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga lulusannya mudah terserap oleh pasar kerja.
“Poin kekuatan utama SMK Widiatmika dalam PKKS adalah proses pembelajaran berbasis peserta didik dan industri. Link and match antara peserta didik dan dunia kerja sangat terlihat, dengan tingkat kelulusan yang bekerja atau berwirausaha sesuai program keahliannya mencapai 100%. Selain itu, 75% lulusan yang melanjutkan pendidikan tinggi juga memilih program studi yang relevan dengan bidang keahlian mereka,” ujar Kepala Sekolah SMK Widiatmika, Ni Luh Putu Emayanti.
PKKS merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah. Tujuan utamanya adalah memastikan pelaksanaan pendidikan berkualitas melalui refleksi, penguatan, dan pembenahan berkelanjutan. PKKS SMK Widiatmika tahun ini dilaksanakan pada 3 Desember 2024, sementara hasil finalnya dijadwalkan keluar pada 31 Desember 2024.
Instrumen penilaian PKKS menggunakan aplikasi ASIKPPS melalui situs asikpps.melajah.id. Aspek penilaian mencakup kinerja pendidik dalam mengelola pembelajaran berbasis peserta didik, kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan, iklim lingkungan belajar yang mendukung, serta hasil pembelajaran lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, Ema menjelaskan bahwa SMK Widiatmika telah menerapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah pembelajaran berbasis dunia kerja yang didukung oleh program kelas industri. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sebelum menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selain itu, pendidikan yang reflektif juga diterapkan untuk menumbuhkan semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi. Ema menambahkan, SMK Widiatmika juga menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan menghargai keberagaman.
Ema mengatakan bahwa meskipun gambaran umum hasil PKKS SMK Widiatmika menunjukkan pencapaian yang baik, tim penilai tetap memberikan masukan berharga untuk peningkatan lebih lanjut. Salah satu masukan tersebut adalah mendorong guru untuk menerapkan bentuk penilaian yang lebih variatif, tidak hanya lisan dan tulisan, tetapi juga berbasis proyek, portofolio, dan unjuk kerja. Pendekatan ini dinilai mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan menjawab kebutuhan unik setiap peserta didik.
Ema juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali merekomendasikan agar Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) menggunakan pendekatan berbasis data. Data tersebut meliputi rapor pendidikan, hasil supervisi, hasil rapat evaluasi, dan hasil PKKS.
“Hasil penilaian ini dapat menjadi refleksi untuk penguatan dan pembenahan berkelanjutan. Kami akan menuangkan hasil refleksi tersebut ke dalam RKT 2025 untuk terus meningkatkan mutu layanan pendidikan dan mewujudkan SMK Widiatmika sebagai sekolah yang berkualitas,” tutup Ema.
___
