Fri, 01 Aug 2025
JIMBARAN - SMA Widiatmika kembali menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan berlangsung sejak 18 Juli untuk pra-MPLS dan dilanjutkan pada 21–25 Juli 2025. Seluruh siswa kelas X diwajibkan mengikuti rangkaian pengenalan ini sebagai langkah awal beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru.
“Tujuan utama MPLS adalah membantu siswa menyesuaikan diri secara fisik, sosial, dan akademik,” ujar Putu Mita Wulandani, S.Pd.,Gr., Wakil Kepala Sekolah bidang Humas.
Ia menambahkan, pendekatan tahun ini lebih menekankan pembentukan karakter dan semangat belajar, sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung SMA Widiatmika.
Mengusung tema Ramah sesuai arahan Kementerian Dikdasmen, MPLS kali ini dikemas lebih menggembirakan tanpa meninggalkan unsur edukatif. Format acara relatif serupa dengan tahun sebelumnya, namun setiap sesi disusun agar lebih berkesadaran dan menyenangkan. Harapannya, siswa merasa diterima sekaligus aman sejak hari pertama.
Sesi Sosialisasi Anti Bullying menjadi salah satu yang paling mengena. Siswa diajak memahami bentuk-bentuk perundungan, mengenal sistem pelaporan yang melindungi korban, hingga mendorong keberanian untuk menjadi agen perubahan.
“Kami ingin siswa paham bahwa sekolah ini zona aman. Tidak ada ruang untuk perundungan dalam bentuk apa pun,” jelas Mita.
Wawasan kesiapsiagaan juga menjadi bagian penting dalam MPLS. Tim dari BASARNAS hadir memberikan edukasi seputar mitigasi bencana, mulai dari pemahaman dasar gempa, prinsip evakuasi, hingga pentingnya tas siaga bencana. Siswa diajak mempraktikkan langsung langkah Drop, Cover, and Hold On, dan belajar pentingnya bertindak cepat tapi tetap tertib dalam situasi darurat.
Tak hanya soal keselamatan, MPLS juga memuat penguatan karakter lewat Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Nilai-nilai seperti jujur, tanggung jawab, santun, peduli, hingga percaya diri diperkenalkan sejak hari pertama. Semangat ini selaras dengan budaya sekolah yang tidak hanya menekankan prestasi akademik, tetapi juga keseimbangan sikap dan etika.
Sebagai penutup, seluruh siswa diajak menonton film Jurassic World bersama di bioskop Sidewalk Jimbaran. Suasana informal ini menjadi ruang santai yang menghapus kecanggungan, memantik obrolan, dan mempererat relasi lintas kelas. Cerita film yang penuh petualangan dan kerja sama seolah mencerminkan semangat baru yang sedang dibangun para siswa.
“Lewat kegiatan seperti ini, siswa bisa merasa sekolah adalah tempat yang menyenangkan, bukan sekadar ruang belajar,” kata Mita.
Dengan pendekatan yang ramah dan berorientasi pada karakter, MPLS tahun ini menjadi lebih dari sekadar orientasi. Ia menjembatani transisi dari jenjang SMP menuju SMA dengan cara yang hangat, relevan, dan mengena. SMA Widiatmika menempatkan adaptasi awal sebagai pondasi penting dalam perjalanan belajar ke depan.
___